PERAYAAN NATAL

Perayaan Natal.
Twibbbon Perayaan Natal (kataucapanselamatcg.blogspot.com),

  1. Pengertian Natal
  2. Sejarah Munculnya Natal
  3. Perayaan dan Makna Natal


1. Pengertian Natal

Natal adalah hari raya umat Kristiani untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Jika disebut hari Natal, maka konotasinya adalah hari kelahiran Yesus, pada tanggal 25 Desember. Umat Nasrani merayakan hari Natal dirayakan secara khidmat dan kebesaran baik di dalam gereja ataupun di rumah-rumah.


Secara bahasa kata Natal berasal dari bahasa latin yang berarti “lahir”. Sedangkan menurut istilah, Natal berarti upacara yang dilakukan oleh orang kristen untuk memperingati hari kelahiran Isa al-Masih, yang mereka sebut dengan Tuhan Yesus. Dalam kamus bahasa Inggris, kata Natal sama dengan kata Chrismas yang artinya Mass of Chirst atau disingkat dengan Christ Mass, yang diartikan sebagai hari untuk merayakan kelahiran Yesus.


Kebanyakan orang Kristen memperingati hari Natal pada tanggal 25 Desember. Karena pada hari itu, orang-orang Kristen banyak yang pergi ke gereja untuk mengikuti perayaan keagamaan khusus. Tradisi selama perayaan Natal berlangsung adalah gereja-gereja dihias dengan mewah dan semegah mungkin. Orang-orang Kristiani saling bertukar kado dan saling memberi hadiah-hadiah, menghiasi rumah mereka dengan daun holly, mistletoe, dan pohon Natal yang terbuat dari apapun.


Natal merupakan hari raya keagamaan bagi umat Kristiani, awalnya hari tersebut bukan merupakan hari libur resmi. Namun, karena kebanyakan orang Amerika Serikat adalah orang Kristen, hari itu adalah hari di saat kebanyakan bisnis tutup dan hari di mana paling banyak pekerja, termasuk karyawan pemerintah, diliburkan. Pulang kerumah atau pulang kampung yang merupakan kebiasaan yang sangat dihormati.


Selain tradisi yang bersifat keagamaan, Natal juga sudah menjadi tradisi dunia, karena perayaan Natal juga dilakukan oleh orang-orang non-Kristen. Misalnya, di Jepang, China, dan negara-negara lainnya juga merayakan Natal sebagai hari untuk bersenang-senang. Karena perayaan Natal sudah menjadi tradisi dunia, umat Kristen menyikapi hal tersebut dengan cara yang berbeda, bukan sekedar tradidi, melainkan harus benar-benar mengahargai karya keselamatan Yesus Kristus yang diawali dengan kelahiran-Nya.


Dijelaskan di dalam al-Kitab : “Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: pada waktu Maria, ibuNya, bertunangan dengan Yusus, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri”. (Mat 1 : 18)


“Dan karena Ia diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes. Maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain”. (Mat 2 : 12)


Oleh karena itu, semua tugas ini telah di jalankan-Nya dengan sempurna, dan semua umat Tuhan harus menghargainya.


2. Sejarah Munculnya Natal

Asal mula perayaan hari raya Natal yang berkaitan dengan kelahiran Yesus Kristus, mekipun pada kemyataannya tidak ada yang tahu pasti kapan Yesus lahir. Kelahiran Yesus adalah merupaka peristiwa yang unik namun begitu sakral bagi orang-orang Kristiani. Menganggap Yesus sebagai Tuhan, namun rela merendahkan diri menjadi sama dengan manusia dengan cara meminjam rahim seorang wanita yang perawan yang bernama Maria. Yesus lahir ke dunia seperti seorang bayi biasa.


Bedanya adalah Ia lahir bukan dari benih fana antara benih perempuan dan laki-laki, melainkan lahir dari Roh Kudus (Roh Allah).


Dalam al-Kitab di jelaskan: “Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, Malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: Yusuf anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang ada di dalam kandungannya adalah dari roh kudus” (Mat: 1: 20)


Di dalam al-Kitab tidak ada pernyataan tentang tanggal hari kelahiran Yesus. Al-Kitab hanya menyetakan bahwa telah lahir seorang putra dari seorang yang perawan yaitu Maria yang bernama Yesus Kristus. Kemungkinan besar Yesus sebenarnya tidak lahir pada tanggal 25 Desember, hal ini dibuktikan dengan cerita tentang para gembala yang sedang menggembalakan hewan peliharaan mereka. Pada bulan Desember sampai bulan Januari, di daerah Timur Tengah justru mengalami musim dingin, sehingga sangat tidak masuk akal untuk mengembalakan hewan pada saat itu. Namun umat Kristiani tetap mempercayai Hari Natal adalah hari kelahiran Yesus.


Sekitar abad ke 10 awal perayaan Natal berasal dari bangsa Romawi. Sebelum Yesus lahir sebelum masehi mengenal hari lahirnya Dewa Matahari yang dieringati tiap tanggal 25 Desember dengan sebutan “Saturnalia”. Dimana matahari berada pada titik yang paling jauh dari khatulistiwa.11 Saat matahari memperpanjang kekuatan untuk naik dalam titik bolak balik perjalanan tahun. Saat itulah beberapa daerah di Eropa menjadi siang sepanjang hari tanpa mengalami datangnya malam. Hal itu bertepatan dengan tanggal 25 Desember. Dan pada saat proses itulah perayaan “Saturnalia”. Dirayakan dengan berpesta pora, huru-hara, mabuk-mabukan, dan berbagai ritual amoral. Mereka menganggap bahwa ini adalah keajaiban alam yang dapat dibuat oleh sang matahari. Itu sebabnya matahari dipuja sebagai Dewa Matahari.


Natal adalah bukan ajaran dari al-Kitab, dan Yesus pun tidak pernah memerintahkan para muridnya untuk menyelenggarakan atau merayakannya. Perayaan yang masuk dalam ajaran Kristen Katolik Roma pada abad ke empat ini adalah berasak dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Dalam Catholic Encylopedia, edisi 1911 yang berjudul “Christmas”, ditemukan kalimat yang tertulis sebagai berikut :

Natal Bukanlah di antara upacara-upacara awal Gereja.


Bukti tersebut menunjukkan bahwa pesta berasal dari Mesir dan perayaan ini diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus.


Umat Kristiani mengakui bahwa perayaan natal memang berasal dari sebuah tradisi yang dilakukan oleh bangsa Romawi yaitu merayaan kelahiran Dewa Matahari. Seperti yang kita ketahui, bahwa pada masa Romawi Kuno adalah sudah menjadi tradisi untuk menghormati dewa dan sukar untuk ditinggalkan oleh masyarakat Romawi yang sudah menjadi kristen. Hal tersebut, menjadi pengaruh yang sangat besar untuk bangsa-bangsa yang lain yang terus mengikuti tradisi yang mereka lakukan.


Peringatan hari Natal adalah pada tahun 336 SM pada kalender Romawi kuno, yaitu pada tanggal 25 Desmber. Perayaan ini pada saat itu, kemungkinan besar dipengaruhi oleh perayaan oang kafir bukan orang Kristen. Sebagian dari perayaan tersebut, masyarakat menyiapkan makanan khusus, menghiasi rumah mereka dengan daun-daun hujau, menyanyi bersama dan saling tukar-menukar hadiah. Kebiasaan tersebut lama-kelamaan menjadi bagian dari perayaan hari Natal. Pada akhir tahun 300 M agama Kristen menjadi agama resmi kaisaran Romawi. Pada tahun 1100 Natal telah menjadi perayaan keagamaan terpenting di Eropa, dengan Santo Nikolas sebagai lambang usaha saling memberi. Hari Natal semakin tenar hingga masa Reformasi, suatu gerakan keagamaan di tahun 1500 an.


tenar hingga masa Reformasi, suatu gerakan keagamaan di tahun 1500 an. Banyak orang Kristen yang mulai menyebut Hari Natal sebagai hari raya kafir, karena mengikut sertakan kebiasaan tanpa dasar keagamaan yang sah. Pada tahun 1600 an, karena adanya perasaan yang tidak enak tersebut, Natal dilarang di Inggris dan banyak koloni Inggris di Amerika. Tetapi masyarakat meneruskan kebiasaan tukar menukar kado atau hadiah dan tak lama kemudian menjadi kebiasaan semula.


Ada dua kebiasaan baru pada hari Natal pada tahun 1800 an yaitu, menghias pohon Natal dan mengirimkan kartu kepada sanak saudara dan teman-teman. Santa Claus (Sinterklas) di Amerika Serikat, menggantikan Santo Nikolas sebagai lambang usaha untuk saling memberi. Pada konteks Kristiani, Natal berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan Yesus Kristus. Dalam arti Natal adalah perayaan kelahiran Yesus Kristus. Hampir semua Negara, hari Natal pada tanggal 25 Desember, menjadi hari libur nasional.


3. Perayaan dan Makna Natal

Tanggal 25 Desember merupakan hari yang sangat penting bagi umat Kristiani adalah hari Natal. Karena dalam perayaan Natal umat kristiani bisa saling berbagi kasih sayang dan sayang terhadap sesama.


Selama pada masa Natal orang-orang kristen saling bertukar kado dan menghiasi rumah mereka dengan daun holly, mistletoe, dan pohon Natal.


Walau bagaimanapun kepercayaan dan keyakinan umat kristiani, yang menyakini bahwa perayaan Natal adalah sebagai peringatan hari kelahiran Yesus. Oleh karena itu, Natal dirayakan dengan semeriah mungkin. Lagu-lagu Natal dan Ornamen Natal dengan pohon Natalnya yang khas telah dipajang di gereja-gereja, pusat-pusat perbelanjaan, perkantoran dan lain sebagainya, jauh-jauh hari sebelum Natal tiba. hal ini sangat terasa sekali maknanya ketika saling mengucapkan Selamat Hari Natal serta saling memberikan kado-kado ataupun hadiah-hadiah yang telah disiapkan sebelumnya. Acara yang paling penting dari seluruh kegiatan Natal adalah “The Chrismas Shopping Season” yaitu Musim Belanja Natal. yang dilakukan dengan cara membeli dan tukar menukar hadiah.


Seminggu sebelum Natal dirayakan, mayoritas umat kristiani telah menyiapkan berbagai persiapan dan kebutuhan-kebutuhan, seperti membeli kado-kado yang akan diberikan kepada orang spesial, menyiapkan tempat-tempat untuk berlibur, menyiapkan berbagai alat peribadatan untuk persiapan malam Natalnya dan juga menyiapkan pernak-pernik untuk digantungkan dalam pembuatan pohon Natal. Tradisi saling memberi dan bertukar kado berasal dari tradisi Barat yang ditandai dengan bertukar hadiah antara teman dan anggota keluarga serta datangnya Santa Claus atau Sinterklas. Sinterklas adalah ciptaan seorang pastur yang bernama “Santo Nicholas” yang hidup pada abad ke 4 M.


Selanjutnya waktu menjelang Natal yaitu pada waktu malam Natal. Karena pada dasarnya malam Natal adalah hari raya keagamaan, hari tersebut tidak dianggap sebagai hari libur resmi. Gereja-gereja mengadakan perayaan pada malam itu. Orang-orang memperhatikan gua Natal atau yang disebut dengan replika dari kandang domba tempat Yesus lahir, dengan patung-patung Yesus, Maria, Yosef, Gembala-gembala dan hewan-hewan. (Sambil menyanyikan lagu-lagu Natal) seperti :


“Jingle bells, jingle bells, jingle all the way! Oh what fun it is to ride in a one horse open sleigh”, atau juga :

“Dashing Through the snow in a one horse open sleigh o’er the hills we go laughing all the way bells on bobtail ring making spirits bright what fun it is to ride and sing a sleighing song tonight”.


Natal cenderung dirayakan sebagai tradisi mendunia, namun umat kristiani sendiri memperingati Natal Kristus ini dengan lebih berfokus pada rasa syukur dengan khidmat kepada Allah yang telah rela merendahkan diri-Nya sebagai manusia. Kelahiran Yesus di dunia mempunyai suatu titik awal yang paling penting dalam misi Kristus. Dilahirkan bukan dari campuran laki-laki dan perempuan, melainkan campur tangan Allah yakni diperankan oleh kuasa Roh Allah.

“Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut: pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan denga Yusuf ternyata ia mengandung dari roh kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri” (Mat : 1:18)


Maria seorang gadis saleh, mendapat kehormatan sebagai perantara kedatangan Sang Mesias.


“Dalam bulan keenam Allah menyuruh Malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret. Kepada seorang perawan yang bertuangan dengan seorang yang bernama Yusuf dari keluarga Daud; berkata: ‘Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau’. Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata Malaikat itu kepadanya: ‘Jangan takut hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia dihadapan Allah’. Sesungghunya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut anak Allah yang Maha Tinggi, dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya tahta Daud, bapa leluhurny-Nya. Dan ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan”. (Luk: 1:26-33).


Sebenarnya Natal adalah suatu pemberian Allah yang paling besar bagi umat manusia. Natal merupakan wujud Kasih Allah pada manusia.

“Karena begitu besar kasih Allah akan mendunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. (Yoh: 3:16)


Natal merupakan motivasi Allah untuk membantu umat manusia. Natal sebagai kabar baik bagi semua orang di sekitarnya, bahwa Allah telah membuktikan kasih-Nya bagi dunia ini dalam diri Yesus Kristus, dan semoga dengan Natal bisa menjadi berkat bagi semua umat manusia, terlebih bagi umat Allah yang sedah ditebus-Nya.


Kelahiran Yesus atau perayaan Natal memang tidak ditulis bahkan tidak ada anjuran dalam Alkitab, untuk merayakan kelahiran-Nya dengan berpesta dan bersenang-senang, memasang pohon dan lain-lain. Untuk mengungkapkan rasa syukur manusia terhadap-Nya. Tetapi memperingati kelahiran Yesus itu harus dan mutlak dalam kehidupan setiap orang yang mempercayai tentang kedatangan-Nya di dunia yang bertujuan untuk menyelamatkan manusia.


Makna yang terpenting dalam Natal adalah lebih kepada kelahiran Yesus Kristus, tidak kepada perayaannya, pesta-pesta atau maknanya melainkan karena peristiwa kelahiran Yesus Kristus adalan bentuk kasih sayang Allah kepada umat-Nya, yang mengimginkan umat-Nya bisa diselamatkan dari dosa-dosanya dan bisa hidup kekal. Natal sesungguhnya peristiwa peristiwa maha penting dari serangkaian tindakan Allah dalam upaya penyelamatan manusia dari kematian kekal akibat dosa. Allah adalah pencipta masuk dalam sejarah manusia makhlik ciptaan. Ia maha besar dan maha kuasa berinkarnasi dalam bayi Yesus yang harus tunduk kepada hukum alam yaitu berasa dalam rahim Maria sebagaimana layaknya manusia pada umumnya.


Makna Natal selanjutnya yang terkandung dalam Natal adalah sosial, melihat dari berbagai pengertian makna di atas yaitu tentang kasih Allah kepada umatnya dan kasih manusia terhadap sesamanya. Seperti yang dikatakan Rasul Paulus bahwa:

Hidup kita tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga menjadi berkat bagi orang lain, apa artinya kebebasan, kebahagiaan, kekayaan, kemakmuran jika itu akhirnya akan melukai rasa keadilan orang.



Natal menjadi momen yang berhubungan dengan misi penyelamatan Allah, seharusnya semua umat Tuhan di ingatkan kembali tentang tujuan kelahiran Yesus Kristus, yaitu untuk, membawa kemuliaan bagi Allah serta kasih yang damai sejahtera kepada semua manusia yang berkenan kepada-Nya.


“Kemuliaan bagi Allah di temat yang Maha tinggi dan damai sejahtera di bumi diantara manusia yang berkenan kepada-Nya”. (Luk 2:14)


Tujuan ini diungkapkan dengan jelas oleh sejumlah bala tentara sorga dan malaikat melalui pujian mereka kepada Allah, sebenarnya sobat kataucapanselamatcg.blogspot.com, inilah yang dikehendai Allah saat umat-Nya merayakan Natal.
Bagikan:

0 Response to "PERAYAAN NATAL "

Posting Komentar