SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 2023 1 MUHARRAM 1445 HIJRIAH

Awal Tahun Baru Islam akan tampak begitu Indah apabila disambut dengan amalan sunnah malam pergantian Tahun Baru Hijriyah, tentu ini akan sangat berarti ketika Tahun Baru menjadi langkah memperbaiki diri dari tahun lalu. Mari jadikan 1 Muharram di Tahun Baru 1445 Hijriah sebagai langkah baru dalam menentukan pilihan dan menjadikan diri ini sebagai bagaian dari putaran waktu. kataucapanselamatcg.blogspot.com menyampaikan Selamat Tahun Baru Islam 2023 1 Muharram 1445 Hijriah

https://kataucapanselamatcg.blogspot.com/



Awal Tahun Baru Islam akan tampak begitu Indah apabila disambut dengan amalan sunnah malam pergantian Tahun Baru Hijriyah, tentu ini akan sangat berarti ketika Tahun Baru menjadi langkah memperbaiki diri dari tahun lalu. Mari jadikan 1 Muharram di Tahun Baru 1445 Hijriah sebagai langkah baru dalam menentukan pilihan dan menjadikan diri ini sebagai bagaian dari putaran waktu. kataucapanselamatcg.blogspot.com menyampaikan Selamat Tahun Baru Islam 2023 1 Muharram 1445 Hijriah


Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriah merupakan suatu hari yang penting bagi umat Islam karena menandai peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam yaitu memperingati penghijrahan Nabi Muhammad SAW. dari Kota Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada 1 Muharam tahun baru bagi Kalender Hijriah.


Mengapa Umat Islam Menjadi Muharram Sebagai Awal Kalender Hijriah

Penentuan bulan pertama dalam sejarah kalender hijriah juga menjadi topik setelah tahun pertama ditentukan dimasa Umar bin Khattab menjadi Khalifah. Bulan hijriah sekarang yang terasa istimewa bagi sebagian masyarakat adalah bulan Ramadhan dan syawal.


Tak heran, pada saat penetuan bulan pertama dalam tahun hijriah ada beberapa sahabat yang mengusulkan bulan Ramadhan menjadi bulan yang pertama. Namun, usulan tersebut tidak disetujui. Kemudian, sahabat Umar bin Khatab serta Ustman bin Affan mengusulkan bulan Muharram. Umar bin khatab berkata:


بل بالمحرم فإنه منصرف الناس من حجهم


Artinya: “Sebaiknya dimulai bulan Muharam. Karena pada bulan itu orang-orang usai melakukan ibadah haji.”


Akhirnya para sahabatpun sepakat dan Ibnu hajar Rahimahullah juga menjelaskan dalam Fathul Bari yang artinya “Karena tekad untuk melakukan hijrah terjadi pada bulan muharam. Dimana bai’at terjadi dipertengahan bulan Dzulhijah (bulan sebelum muharom)


Dari peristiwa baiat itulah awal mula hijrah. Bisa dikatakan hilal pertama setelah peristiwa bai’at adalah hilal bulan muharam, serta tekad untuk berhijrah juga terjadi pada hilal bulan muharam. Karena inilah muharam layak dijadikan awal bulan. Ini alasan paling kuat mengapa dipilih bulan muharam.” (Fathul Bari, 7/335)

https://kataucapanselamatcg.blogspot.com/


Sejarah Tahun Baru Islam

Sebenarnya, kalender hijriah sudah dikenal sejak sebelum Nabi Muhammad SAW lahir. Masyarakat arab selalu memberi nama tahun tahun sebelumnya berdasar peristiwa yang terjadi. Misalnya tahun Nabi Muhammad lahir disebut tahun gajah karena pada saat itu terjadi penyerangan kakbah oleh tentara bergajah Raja Abrahah. Namun setelah Rasulullah meninggal dan Umar bin Khattab menjadi Khalifah, beliau mendapat keluhan dari Abu Musa Al-Asy-‘Ari yang pada masa itu menjadi gubernur Basrah. Abu Musa Al Asyari membalas pesan khalifah melalui surat yang isinya:


إنه يأتينا منك كتب ليس لها تاريخ Artinya: “Telah sampai kepada kami surat-surat dari Anda, tanpa tanggal.”


Disebutkan pula dalam riwayat lain:


إنَّه يأتينا مِن أمير المؤمنين كُتبٌ، فلا نَدري على أيٍّ نعمَل، وقد قرأْنا كتابًا محلُّه شعبان، فلا ندري أهو الذي نحن فيه أم الماضي


Artinya: “Telah sampai kepada kami surat-surat dari Amirul Mukminin, namun kami tidak tau apa yang harus kami perbuat terhadap surat-surat itu. Kami telah membaca salah satu surat yang dikirim di bulan Sya’ban. Kami tidak tahu apakah Sya’ban tahun ini ataukah tahun kemarin.”


Dari adanya keluhan itulah sejarah penanggalan hijriyah dimulai dengan dikumpulkannya para pemimpin, para sahabat dan para ahli oleh Umar bin Khatab untuk bermusyawarah dan menentukan penanggalan agar kedepannya dapat dijadikan patokan umat muslim di dunia.


Musyawarah dimulai dengan penentuan kapan tahun pertama dalam Calender hijriah terjadi. Beberapa usul yang muncul diantaranya penentuan tahun awal dapat dimulai sejak tahun diutusnya nabi Muhammad, kelahiran beliau ataupun ketika beliau wafat. Namun hal ini ditolak karena tahun pengutusan nabi belum diketahui secara pasti, begitu pula usul untuk memulai tahun pertama saat lahirnya nabi.


Sedangkan untuk memulai kalender sejak nabi wafat hal itu dikhawatirkan membuat umat muslim bersedih ketika mengingat awal tahunnya dimulai ketika orang terbaik dibumi itu meninggal dunia. Hal ini dijelaskan dalam fathul bari oleh Ibnu Hajar Rahimahullah :


“Karena tahun kelahiran dan tahun diutusnya beliau menjadi Nabi, belum diketahui secara pasti. Adapun tahun wafat beliau, para sahabat tidak memilihnya karena akan menyebabkan kesedihan manakala teringat tahun itu. Oleh karena itu ditetapkan peristiwa hijrah sebagai acuan tahun.” (Fathul Bari, 7/335)


Dalam riwayat lain dijelaskan, jika tahun pertama dimulai dari tahun kelahiran nabi, maka hal itu menyerupai kalender kaum Nasrani yang memulai kalendernya sejak kelahiran nabi Isa as. Sedangkan alasan tidak memulai saat wafatnya nabi Muhammad saw karena hal tersebut menyerupai kalender kaum Persia dimana kalendernya dimulai saat raja kaum majusi meninggal.


Selain usul usul yang berhubungan dengan Rasulullah, terdapat usul yang sedikit berbeda yakni tahun pertama dimulai bersamaan dengan tahun romawi saat pemerintahan Raja Alexander. Kemudian Ali bin abi thalib memberikan usul bahwa tahun pertama dapat dimulai saat Nabi Muhammad melakukan hijrah pertama kali ke Madinah. Kemudian Umar bin Khatab akhirnya menyetujui usulan tersebut. Beliau berkata dan menyampaikan alasan penerimaan usul Ali bin Abi Thalib tersebut


الهجرة فرقت بين الحق والباطل فأرخوا بها


Artinya: "Peristiwa Hijrah menjadi pemisah antara yang benar dan yang batil. Jadikanlah ia sebagai patokan penanggalan.”


Dalam Fathul Bari, 7/335 Al Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahillah juga menjelaskan yang artinya:


Dan As-Suhaili memberikan tambahan informasi: para sahabat sepakat menjadikan peristiwa hijrah sebagai patokan penanggalan, karena merujuk kepada firman Allah Ta’ala,


لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيه َ


Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. (QS. At-Taubah:108)


Sudah suatu hal yang maklum; maksud hari pertama (dalam ayat ini) bukan berarti tak menunjuk pada hari tertentu. Nampak jelas ia dinisbatkan pada sesuatu yang tidak tersebut dalam ayat. Yaitu hari pertama kemuliaan islam. Hari pertama Nabi shallallahu’alaihiwasallam bisa menyembah Rabnya dengan rasa aman. Hari pertama dibangunnya masjid (red. masjid pertama dalam peradaban Islam, yaitu masjid Quba). Oleh karena itulah para sahabat juga menyetujuinya


Dari keputusan para sahabat tersebut, kita bisa memahami, maksud “sejak hari pertama” (dalam ayat) adalah, hari pertama dimulainya penanggalan umat Islam. Demikian kata beliau. Dan telah diketahui bahwa makna firman Allah ta’ala: min awwali yaumin (sejak hari pertama) adalah, hari pertama masuknya Nabi shallallahu’alaihiwasallam dan para sahabatnya ke kota MadinahAllahua’lam. ”


https://kataucapanselamatcg.blogspot.com/


Semangat Hijrah adalah Semangat Perubahan

Bulan Muharram bagi umat Islam dipahami sebagai bulan Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, yang sebelumnya bernama “Yastrib”. Sebenarnya kejadian hijrah Rasulullah tersebut terjadi pada malam tanggal 27 Shafar dan sampai di Yastrib (Madinah) pada tanggal 12 Rabiul awal. Adapun pemahaman bulan Muharram sebagai bulan Hijrah Nabi, karena bulan Muharram adalah bulan yang pertama dalam kalender Qamariyah yang oleh Umar bin Khattab, yang ketika itu beliau sebagai khalifah kedua sesudah Abu Bakar, dijadikan titik awal mula kalender bagi umat Islam dengan diberi nama Tahun Hijriah.


Memang kita bisa merasakan bedanya peristiwa penyambutan tahun baru Masehidan tahun baru Islam (Hijriah). Tahun baru Islam disambut biasa-biasa saja, jauh dari suasana meriah, tidak seperti tahun baru Masehi yang disambut meriah termasuk oleh masyarakat muslim sendiri. Sebagai titik awal perkembangan Islam, seharusnya umat Islam menyambut tahun baru Islam ini dengan semarak, penuh kesadaran sambil introspeksi, merenungkan apa yang telah dilakukan dalam kurun waktu setahun yang telah berlalu.


Dalam bahasa Arab, hijrah bisa diartikan sebagai pindah atau migrasi. Tafsiran hijrah disini diartikan sebagai awal perhitungan kalender Hijriyah, sehingga setiap tanggal 1 Muharam ditetapkan sebagi hari besar Islam. Memang, sejak hijrahnya Rasulullah ke Yatsrib, sebuah kota subur, terletak 400 kilometer dari Makkah, Islam lebih memfokuskan pada pembentukan masyarakat muslim yang tidak kampungan dibawah pimpinan Rasulullah.



Jadi inti dari peringatan tahun baru Hijriah adalah pada soal perubahan, maka ada baiknya momen pergantian tahun ini kita jadikan sebagai saat saat untuk merubah menjadi lebih baik. Itulah Makna dari tujuan peringatan tahun baru Islam 2023/1445 H.


Kesimpulannya: 1 Muharram adalah Hari awal Tahun Baru Islam. Maknai langkah baru dalam menentukan pilihan dan menjadikan diri ini sebagai bagaian dari putaran waktu.
Bagikan:

0 Response to "SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 2023 1 MUHARRAM 1445 HIJRIAH"

Posting Komentar