Daftar Isi:
1. WAISAK
Waisak merupakan salah satu dari empat hari raya agama Buddha, yang diperingati oleh umat Buddha setiap tahun, dikenal dengan hari raya Trisuci Waisak. Ada banyak makna arti yang terkandung di balik perayaan Waisak, terutama tentang perjalanan spiritual Siddhartha Gautama.Disebut juga "Hari Buddha", ritual Waisak sering juga disebut sebagai ritual "Trisuci Waisak". Pasalnya, ritual suci yang selalu jatuh setiap Mei, namun sesekali bisa jatuh pada akhir April atau awal Juni, ketika bulan purnama, digelar untuk memperingati tiga momen penting.
Pertama, lahirnya Pangeran Siddhartha Gautama pada tahun 623 SM di Taman Lumbini merupakan Peristiwa penting pertama. Siddharta Gautama kemudian lebih dikenal sebagai Buddha Gautama, ia adalah pendiri atau penemu ajaran atau Dhamma karena kesempurnaannya dan kesempurnaan itu disebut Buddha atau Buddha Gautama. Kedua, Pangeran Siddharta mencapai pencerahan agung dan menjadi Buddha pada usia 35 tahun. Dan ketiga, Buddha Gautama wafat (Parinirvana) di usia 80 tahun. Tiga peristiwa ini dinamakan "Trisuci Waisak".
Sejarah Singkat Trisuci Waisak
Berdasarkan catatan sejarah umat Buddha, Taman Lumbini yang terletak di Kapilavastu, tepatnya di perbatasan Nepal dan India, adalah tempat Ratu Mayadevi melahirkan Siddhartha Gautama.Tempat ini diresmikan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia Unesco pada 1997, dan termasuk dalam empat tempat suci bagi umat Buddha selain Kushinagar, Bodh Gaya, dan Sarnath.
Peristiwa penting kedua yang disebutkan dalam Trisuci Waisak adalah Siddhartha mencapai penerangan sempurna, pada usia 35 tahun.
Peristiwa ini terjadi saat Siddhartha Gautama melakukan pertapaan di Bodh Gaya pada 588 SM. Bodh Gaya merupakan nama sebuah kota di negara bagian Bihar, India.
Sedangkan peristiwa penting ketiga adalah Parinibbhanaya Buddha Gautama pada usia 80 tahun, tepatnya pada 543 SM. Buddha Gautama Parinibbhana di Kusinara, yang kini disebut sebagai Kushinagara, sebuah kota di negara bagian Uttar Pradesh, India.
2. KATA-KATA MUTIARA TENTANG WAISAK
Hari Raya Waisak mungkin didefinisikan sebagai hari raya bagi pemeluk agama Buddha, tetapi maknanya lebih dari itu. Ini hubungan peristiwa yang berarti, kelahiran Pangeran Sidharta, Pencapaian Penerangan Sempurna, dan Parinirvananya Sang Buddha. Ketiga peristiwa bersejarah dalam perjalanan Agama Buddha yang luar biasa ini tidak bisa diabaikan begitu saja, Ajaran cinta kasih yang disebut juga metta.Cinta kasih yang diajarkan oleh Sang Buddha adalah cinta kasih yang universal. Berbeda dengan cinta yang Anda rasakan saat anda menyukai seseorang lawan jenis. Cinta Anda pada lawan jenis memiliki sifat kemelekatan atau keinginan untuk memiliki secara kekal, terpengaruh oleh emosi-emosi keduniawian, dan ada rasa pamrih, serta nafsu. Sedangkan cinta kasih yang universal adalah cinta kasih untuk semua makhluk, seperti sesama manusia, pada hewan, serangga, tumbuhan, orang tua, saudara, kawan, bahkan musuh atau makhluk iblis sekalipun. Waisak adalah kedamaian. Waisak sumber inspirasi. Waisak perayaan hari tri peristiwa suci. penyucian diri dan penyempurnaan ibadah, itu penting.
Dibawah ini Anda akan menemukan tulisan dari kata mutiara / kutipan untuk mengingatkan Anda mengapa Waisak penting
“Dia yang melihat ajaranku melihatku, dan dia yang melihatku melihat ajaranku”, - Sang Buddha.
“ini semua akan terjadi juga pada diriku. Saya akan menjadi tua, saya juga akan menjadi sakit, dan saya juga akan wafat. Bagaimana caranya saya menghadapi semua ini?” - Sidharta Gautama
“Meskipun ayah dan ibu ku bersedih dan bercucuran air mata, saya menutup mata dan telinga, memakai jubah saya, berangkat dari memiliki rumah menjadi gelandangan tanpa rumah, saya telah di lukai dengan dalam oleh kenikmatan duniawi, dan sekarang saya keluar untuk mencari kedamaian hidup”. - Sidharta Gautama
“saya tidak akan berpindah dari tempat ini, sampai dengan saya menyelesaikan masalahnya, biarlah tulang saya mengering, biarlah kulit saya rusak bersama dengan darah dan daging saya, saya menerima dan menyambut semua itu, tetapi saya tidak akan berpindah dari tempat ini sebelum mendapatkan kebijaksanaan dan jawaban atas permasalahan kehidupan”. - Sidharta Gautama
“Cinta kasih adalah bagaikan seorang ibu yang mempertaruhkan nyawanya, melindungi putra tunggalnya. Demikianlah terhadap semua makhluk, dikembangkannya pikiran cinta kasih tanpa batas, ke atas, ke bawah, dan ke sekeliling, tanpa rintangan, tanpa benci dan permusuhan.” - Khuddaka Nikaya, Sutta Nipata: Metta Sutta
"Hari Raya Waisak adalah Hari Buddha, perantara spiritual antara Shamballa dan Hirarki." - Eksternalisasi Hierarki, 420 - 421 dari Buku karya Alice A. Bailey
"Waisak menghubungkan timur dan barat, Buddha dan Kristus, Shamballa dan Hirarki, tujuan dan cinta." Eksternalisasi Hierarki, 227 dari Buku karya Alice A. Bailey
3. KATA KATA BIJAK MEMAKNAI WAISAK
Urnama Siddhi di bulan Waisak telah tiba. Seluruh umat Buddha mengenang dan merenungkan kembali makna spritual dengan semangat yang dikandung dalam tiga peristiwa agung, yaitu Kelahiran Pangeran Siddhartha Gautama di Lumbini, tercapainya Penerangan Sempurna di bawah pohon Bodhi di Hutan Gaya, dan Parinirwana Buddha Gautama di Kusinara.Waisak berasal dari kata Pali 'Vesakha' (Vaisakha: Sansekerta) merupakan nama bulan dalam sistem kalender Buddhis. Tiga peristiwa penting terjadi dibulan Waisak (bulan Mei -Masehi-) yaitu: kelahiran Pangeran Sidharta, Bodhisatva Sidharta mencapai Penerangan Sempurna dan Parinibbana.
Ketiga peristiwa penting ini semuanya terjadi pada bulan Purnama di bulan Waisak, yang merupakan bulan ke-5 sistem penanggalan pada masa Buddha Gautama.
Pada masa ini, Hari Waisak dirayakan oleh umat Buddha di Indonesia saat bulan Purnama di bulan Mei ini, dan hal ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Umat Buddha di Indonesia dalam Skala Nasional.
Perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2566 BE / Tahun 2022 Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) akan menyambut detik-detik perayaan trisuci pada Hari Senin Tanggal 16 Mei 2022, mengambil tema “Jalan Kebijaksanaan Menuju Kebahagian Sejati". Adapun sub Tema: Marilah Kita Mengaktualisasikan Ajaran Luhur Sang Buddha Dalam Kehidupan Sehari-Hari, Menuju Pencerahan Sempurna Tiada Batasnya.
WALUBI merupakan singkatan dari Perwakilan Umat Buddha Indonesia, WALUBI didirikan di DKI Jakarta berdasarkan Konsensus Nasional Umat Buddha Indonesia pada tanggal 20 Agustus 1998 untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya. WALUBI berkedudukan dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan Dewan Pengurus Pusat berkedudukan di Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. KATA KATA BIJAK TRISUCI WAISAK
Trisuci Waisak adalah tiga peristiwa yang berhubungan dengan agama di "bulan Purnama Sidhi". Peristiwa yang dimaksud adalah sejarah mengenai kelahiran Pangeran Sidharta, Pencapaian Penerangan Sempurna, dan Parinirvananya Sang Buddha yang dapat dijadikan inspirasi kebajikan dalam kehidupan damai penuh cinta kasih serta pelaksanaan Puja Bhakti.4.1. Hari Kelahiran Siddhartha Gautama Sang Buddha
Pangeran Siddhartha Gautama dilahirkan pada tahun 623 SM di Taman Lumbini, ketika itu Ratu Maha Maya berdiri memegang dahan pohon sal. Pada saat ia lahir, dua arus kecil jatuh dari langit, yang satu dingin sedangkan yang lainnya hangat.Arus tersebut membasuh tubuh Siddhartha. Siddhartha lahir dalam keadaan bersih tanpa noda, berdiri tegak dan langsung dapat melangkah ke arah utara, tempat yang dipijakinya tumbuh bunga teratai.
Oleh para pertapa di bawah pimpinan Asita Kaladewala diramalkan bahwa Pangeran Siddharta kelak akan menjadi Maharaja Diraja atau akan menjadi seorang Buddha. Hanya pertapa Kondañña yang dengan pasti meramalkan bahwa Sang Pangeran kelak akan menjadi Buddha.
Mendengar ramalan tersebut Sri Baginda menjadi cemas, karena apabila Sang Pangeran menjadi Buddha, tidak ada yang akan mewarisi tahta kerajaannya.
Oleh pertanyaan Sang Raja, para pertapa itu menjelaskan agar Sang Pangeran jangan sampai melihat empat macam peristiwa, atau ia akan menjadi pertapa dan menjadi Buddha.
Sejak kecil sudah terlihat bahwa Sang Pangeran adalah seorang anak yang cerdas dan sangat pandai, selalu dilayani oleh pelayan-pelayan dan dayang-dayang yang masih muda dan cantik rupawan di istana yang megah dan indah.
Sang Buddha bersabda, "Aku mengingat berjuta kali kelahiranKu dari kehidupan yang lampau sebagai berikut: mula-mula 1 kehidupan, kemudian 2 kehidupan, kemudian 3, 4, 5, 10, 20 sampai 50 kehidupan, kemudian seratus, seribu, seratus ribu dan seterusnya" (Majjhima Nikaya, Mahasaccaka Sutta No. 36, I.248)
4.2. Hari Pencapaian Penerangan Sempurna Sang Buddha
Sang Buddha menjadi salah seorang di dalam sejarah yang hidup dengan berkarya di India Utara VI abad sebelum Kristus. Di dalam ajaran Theravada beliau lahir 623 tahun sebelum Kristus dan wafat (Parinibbana) 543 tahun sebelum Kristus pada usia 80 tahun. Beliau adalah pewaris tahta (Pangeran) Putra Raja “Suddhodana” dari sebuah kerajaan kecil yaitu kerajaan “Sakka” di kaki gunung Himalaya (sekarang menjadi bagian dari negara Nepal dan terletak di bagian Utara India). Beliau bernama kecil Siddhattha (Siddhartha yang berarti tercapailah cita-cita) dan nama keluarganya adalah Gotama.Kata “Buddha” bukan sebuah nama tetapi merupakan sebuah gelar yang berarti “Orang yang mencapai penerangan sempurna”. Di India orang-orang menyebutnya sebagai Pertapa Gotama. Umat Buddha menyebut Beliau dengan sebutan Sang Bhagava atau Bhagava Buddha. Beliau menyebut dirinya sendiri dengan sebutan Tathagata. Umat Buddha Mahayana menyebutnya dengan sebutan Sakyamuni atau Sakyamuni Buddha. Para cendikiawan dari Barat menyebutnya dengan sebutan Buddha atau Buddha Gotama.
Kapilavatthu adalah ibu kota dari wilayah bagian Sakka yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Kosala, salah satu Negara yang memiliki kekuasaan di bagian selatan.
Pangeran Siddhattha lahir di bawah sebuah pohon di Taman Lumbini. Kejadian istimewa ini terjadi pada saat Ratu Mahamaya sedang melakukan perjalanan dengan para dayang dan pengawalnya menuju kota Devadaha, yang merupakan kota tempat orang tua Ratu Mahamaya tinggal. Ratu Mahamaya, ibunda beliau meninggal tujuh hari setelah beliau dilahirkan. Pangeran Siddhattha termasuk ke dalam kasta Ksatria.
Seperti pendiri agama yang lain, Sang Buddha terlahir penuh dengan keajaiban dari sejak beliau lahir sampai meninggalnya. Beliau merupakan manusia sempurna yang memiliki 32 tanda dari manusia sempurna dan memiliki kebijaksanaan tinggi. Beliau menjadi harapan suku Sakya untuk menjadi pemimpin bangsanya. Untuk mempersiapkanNya menjadi seorang pemimpin, ayahnyamendatangkan guru-guru terbaik untuk mengajariNya. Beliau hidup nyaman dan bahagia dan mendapatkan sesuatu yang terbaik layaknya seorang Pangeran. Beliau menikah dengan seorang putri cantik yang bernama Yasodhara pada usia muda.
Pangeran Siddhattha adalah pemuda yang memiliki sifat senang mendalami agama dan filsafat yang tinggi. Saat beliau keluar dari istana untuk melihat negerinya, beliau bertemu dengan satu orang tua. Beliau heran dan berfikir mengapa orang dapat menjadi tua seperti itu ? Beliau kembali ke istana dan merasa semuanya berubah dan cara pandang beliau berganti. Pergi kedua kali beliau melihat satu orang sakit. Setelah melihat hal ini, pikirannya pun semakin berat merenungkan kehidupan ini. Pergi yang ketiga kalinya beliau melihat kematian. Dalam pikiran beliau mulai timbul kebosanan dan ketidak bahagiaan pada kehidupan. Beliau menjadi sadar dan mengerti bahwa hidup kita ini tidak sempurna dan tidak kekal.
Tidak lama setelah itu, istri beliau melahirkan seorang putra. Yaitu Pangeran Rahula yang artinya belenggu. Tetapi beliau tidak merasa bahagia dengan kejadian yang membahagiakan itu. Pangeran Siddhattha menganggap bahwa ini merupakan awal penderitaan. Karena adanya kelahiran merupakan awal dari usia tua, kesakitan dan kewafatan atau kematian.
Pangeran Siddhattha ingin mengetahui adakah keadaan yang terbebas dari kelahiran, usia tua, sakit dan kematian (wafat)? Pangeran Siddhattha yakin sesungguhnya pasti ada keadaan yang terbebas dari semua itu. Dan saat itu beliau ingin tahu jalan yang benar untuk bebas dari keadaan itu bagaimana dan berkeinginan mencari jalan itu dengan sungguh-sungguh. Satu hari beliau pergi melihat negerinya dan melihat seorang pertapa yang duduk tenang di bawah sebuah pohon. Melihat hal itu beliau merasa bahagia sekali dan timbul satu keyakinan inilah jalan terbebas dari penderitaan.
Saat beliau berusia 29 tahun beliau mengambil keputusan meninggalkan hidup keduniawian. Menjadi seorang samana. Mendapatkan larangan yang keras dari ayahnya. Namun karena konflik dalam batinnya semakin keras selanjutnya beliau tetap pergi untuk mencari jalan lenyapnya penderitaan.
Beliau belajar dan praktek pada guru-guru terkenal dalam masa itu, tetapi tidak puas dengan ajaran-ajaran tersebut karena melihat masih ada penderitaan yang sama. Sekarang masih tersisa satu ajaran dari guru yang mengajari penyiksaan diri yang keras. Beliau menyiksa diri sendiri dengan segala macam cara, seperti yang ada dalam kitab suci kuno. Cara terakhir adalah dengan berpuasa. Beliau tidak makan selama 40 hari. Pertapa Gotama menghentikan praktek itu karena mengerti itu bukan jalan untuk bebas dari penderitaan.
4.2.1. Penerangan Sempurna
Setelah berhenti dari praktek menyiksa diri, pertapa Gotama merasa bahwa beliau ada di jalan buntu. Saat sedang merenung bagaimana jalan selanjutnya, beliau ingat salah satu kejadian di dalam hidupNya. Ketika berusia 7 tahun beliau pergi bersama ayahandanya ke pesta upacara membajak sawah di luar kota. Saat upacara berlangsung, pangeran muda ini ditinggal sendiri di bawah pohon oleh para pengawalnya yang asyik menyaksikan pesta. Tidak tahu apa yang harus dikerjakan pangeran muda ini mulai melihat keluar dan masuknya nafas sendiri. Batin beliau menjadi tenang dan damai, menjadi pengalaman yang luar biasa dan gaib, yang tidak pernah dialami. Beliau berfikir bahwa bila cara ini saya coba lagi apa yang akan terjadi.Samana Gotama akhirnya mulai melihat keluar dan masuknya nafas. Tidak lama kemudian beliau mengalami pengalaman yang sama, batin mulai melembut, tenang dan bercahaya. Saat meditasi yang dalam beliau mulai dapat melihat kehidupan-kehidupan yang lampau dengan jelas di dalam batinNya. Juga mengingat kejadian-kejadian masa lampau, bukan hanya satu masa tetapi ratusan ribu kelahiran sebelumnya. Beliau mampu mengingat semua kejadian itu dengan terang.
Pukul 02.00 pagi samana Gotama melihat kehidupan makhluk lain, kelahiran dan wafatnya akibat kamma-kamma lampaunya dengan jelas. Kemudian juga Beliau dapat melihat:
- Tumimbal lahir dari makhluk lain
- Alam-alam lain di alam semesta
- Menemukan hukum kamma yang mengendalikan kehidupan para makhluk
- Menemukan tanha dua jenis, lebih dari yang pernah beliau temukan, yaitu Bhava Tanha dan Vibhava Tanha.
- Menemukan Paticcasamupada : Suatu kebenaran dari proses sebab akibat yang saling berhubungan. Dan penyebab itu tidak hanya satu.
- Memperoleh prinsip Anatta (Tanpa inti)
Setelah mengetahui proses yang terus menerus dari kelahiran dan wafat (kematian) sendiri dan makhluk lain. Samana Gotama mempunyai batin yang terbebas dari saṁsara sejak saat itu beliau menjadi Buddha yang Maha Tahu, yang telah Bangun dan Sadar, batinNya juga dipenuhi empat kekuatan :
- Tahu yang benar.
- Maha suci
- Damai dan tenang
- Welas asih yang paling besar.
Sang Buddha bersabda : "Tidak di langit, di tengah lautan, di celah-celah gunung atau di manapun juga dapat ditemukan suatu tempat bagi seseorang untuk menyembunyikan diri dari kematian. " (Dhammapada, 128).
4.3. Hari Kematian / Parinirvananya Sang Buddha
Karena memiliki welas asih yang besar bagi semua makhluk. Sang Buddha pergi keseluruh India Utara dengan berjalan kaki membabarkan empat kebenaran mulia yang merupakan ajaran dari pengalaman beliau untuk masyarakat di setiap tingkat. Banyak orang yang dapat mengerti dengan jelas dan menemukan kebenaran dari khotbah beliau yang istimewa. Karena mengerti dengan jelas tentang kebenaran banyak yang mencapai kesucian seperti beliau. Selanjutnya beliau juga mentahbiskan mereka sebagai bhikkhu. Dan setelah melatih diri dengan baik dan benar, mereka ditugaskan membabarkan Dhamma keseluruh India untuk membabarkan ajaran baru (pada zaman sang Budha). Pembabaran Dhamma yang sempurna setelah sembilan bulan beliau mencapai kesempurnaan, beliau memiliki 1250 murid yang semuanya mencapai tingkat kesucian tertinggi yang membantu beliau membabarkan ajaran kedamaian yang universal.Sang Buddha dan murid tidak menuliskan ajaranNya di atas material apapun. Sistem huruf sudah ada pada masa itu, namun orang banyak lebih berkeyakinan dengan mendengar Dhamma yang dibabarkan dan menganggap bila dituliskan menjadi rendah dan tidak murni lagi. Ajaran beliau tinggal dan tersimpan di dalam batin, ingatan menjadi satu-satunya tempat menyimpan ajaran.
Dalam kasus awal perkembangan agama Buddha, Sang Buddha memiliki dua murid terkenal. Memiliki kekuatan khusus dalam ingatan yang menyimpan ajaran Sang Buddha. Kedua bhikkhu itu adalah :
- Ananda sebagai pembantu utama Sang Buddha. Diberi tugas sebagai pengulang ajaran filsafat dan moral.
- Upali yang diberi tugas sebagai pengulang Sila dan Vinaya (peraturan para bhikkhu) yang Sang Buddha tanamkan berulang kali.
Sang Buddha mencapai Parinirvananya setelah membabarkan ajaran Dhamma dengan penuh semangat selama 45 tahun. Beliau meninggalkan sebuah organisasi Saṅgha yang baik, dengan peraturan yang baik untuk membabarkan ajaran Dhamma bagi generasi selanjutnya.
“Bagus yang belia ataupun berumur, tidak hirau apakah mereka dungu ataupun bijak, terperangkap oleh kematian. Seluruhnya beranjak mengarah kematian" (Daharā ca mahantā ca, ye bālā ye ca paṇḍitā; Sabbe maccuvasaṃ yanti, sabbe maccuparāyaṇā. Sn. 578).
Dalam agama Buddha, kehidupan bukanlah tentu (addhuvaṃ jīvitaṃ), tetapi kematian telah pasti (dhuvaṃ maraṇaṃ); kehidupan bukanlah tentu( jīvitameva aniyataṃ), namun kematian merupakan tentu( maraṇaṃ niyataṃ. DhpA. III. 171).
Cara berfikir Buddhis dalam menyikapi kematian adalah menerima kematian sebagai hal yang wajar dan nyata. Buddha manasihati umatnya buat memandang kematian selaku perihal yang alami. Baik bhikkhu ataupun pemeluk biasa kerap dimohon buat senantiasa merenungkan kalau,“ Aku alami hadapi kematian, aku takkan sanggup menjauhi kematian( maraṇadhammomhi, maranaṁ anatīto).” Dengan begitu, kita hendak bijaksana menyikapi kematian banyak orang yang kita cintai, serta pula hendak bijaksana dalam menyambut kematian yang dapat menjemput kita kapan saja, karena dalam hidup kematian adalah pasti.
5. KATA-KATA BIJAK BUDDHA UNTUK SAMBUT WAISAK
Kata “Buddha” bukan sebuah nama tetapi merupakan sebuah gelar yang berarti “Orang yang mencapai penerangan sempurna”. Di India orang-orang menyebutnya sebagai Pertapa Gotama. Umat Buddha menyebut Beliau dengan sebutan Sang Bhagava atau Bhagava Buddha. Beliau menyebut dirinya sendiri dengan sebutan Tathagata. Umat Buddha Mahayana menyebutnya dengan sebutan Sakyamuni atau Sakyamuni Buddha. Para cendikiawan dari Barat menyebutnya dengan sebutan Buddha atau Buddha Gotama.Blog Kata Ucapan Selamat Terbaru menyampaikan Selamat Merayakan Hari Raya Trisuci Waisak 2566 BE 16 Mei 2022. Tahun Ini, mari bagikan kata-kata inspirasi dari sang Buddah Gautama dengan bijaksana yang telah dikutip dari berbagai sumber oleh kataucapanselamatcg.blogspot.com:
Tiga hal tidak bisa lama disembunyikan: matahari, bulan, dan kebenaran. - Siddharta Gautama
5.1. Pria bodoh itu seperti sapi. Dia tumbuh dalam ukuran, bukan dalam kebijaksanaan. - Siddharta Gautama
5.2. Tidak ada yang menyelamatkan kita kecuali diri kita sendiri. Tidak ada yang bisa dan tidak ada yang mampu. Diri kita sendiri harus mampu melangkah pada jalan yang kita tuju. - Siddharta Gautama
5.3. Ribuan lilin dapat dinyalakan dari satu lilin dan nyalanya tidak akan berkurang. Begitu pun kebahagiaan tidak akan pernah berkurang walau dibagi-bagi. - Siddharta Gautama
5.4. Pada akhirnya, hanya tiga hal yang berarti: Seberapa banyak kau mencintai, Seberapa lembut kau menjalani hidup, dan seberapa ikhlas kau melepaskan sesuatu yang tidak dimaksudkan untukmu. - Siddharta Gautama
5.5. Jangan memikirkan masa lalu, jangan memimpikan masa depan, konsentrasikan pikiran pada saat sekarang. - Siddharta Gautama
5.6. Kesehatan adalah pemberian yang paling baik, kepuasan adalah kekayaan yang terbesar, dan kesetiaan adalah hubungan yang terbaik. - Siddharta Gautama
5.7. Seperti sebuah lilin yang tidak terbakar tanpa api, manusia tidak dapat hidup tanpa kehidupan spiritual. - Siddharta Gautama
5.8. Aku tidak percaya pada sebuah takdir yang didapatkan manusia bagaimanapun mereka berlaku, tapi aku percaya pada sebuah takdir yang didapatkan manusia dengan bertindak. - Siddharta Gautama
5.9. Kebencian tidak akan berhenti dengan kebencian lagi, hanya dengan cinta, ini adalah aturan yang abadi. - Siddharta Gautama
5.10. Untuk menikmati kesehatan yang baik, untuk memberikan kebahagian yang nyata di dalam keluarga, untuk membawa damai, pertama-tama, seseorang harus disiplin dan mengendalikan pikiran mereka sendiri. Jika seseorang bisa mengendalikan pemikirannya dia bisa menemukan jalan keselamatan. Dan semua kebijaksanaan dan kebaikan akan datang sendirinya kepada mereka. - Siddharta Gautama
5.11. Seperti harta karun yang belum ditemukan, kebaikan muncul dari benih yang baik dan kebijaksanaan datang dari pikiran yang suci dan damai. Untuk berjalan melewati lika-liku kehidupan manusia, seseorang memerlukan cahaya kebijaksanaan dan panduan kebaikan. - Siddharta Gautama
5.12. Yang lebih baik dari seribu omong kosong adalah satu kata yang membawa perdamaian. - Siddharta Gautama
5.13. Lebih baik melakukan perjalanan dengan baik daripada sampai di tujuan. - Siddharta Gautama
5.14. Menggenggam kemarahan itu tak ubahnya menggenggam aspal panas di tanganmu untuk dilemparkan ke orang lain; kau sudah terbakar lebih dahulu. - Siddharta Gautama
5.15. Apa yang menjadikan anda saat ini berdasarkan apa yang anda lakukan selama ini. Apa yang menjadikan anda di masa depan berdasarkan apa yang anda lakukan saat ini. - Siddharta Gautama
5.16. Apapun kata-kata yang kita ucapkan, kata kata tersebut harus dipilih dengan hati hati karena orang lain akan mendengar kata kata tersebut dan terpengaruh oleh kata tersebut demi kebaikan atau keburukan. - Siddharta Gautama
5.17. Benci tidak dapat dihilangkan dengan benci namun dengan cinta inilah hukum yang abadi. - Siddharta Gautama
5.18. Kebahagiaan itu bukan tergantung pada kejadian, namun tergantung pada pemikiran kita. - Siddharta Gautama
5.19. Kebaikan lebih sering dirusak oleh orang jahat daripada dicintai oleh orang-orang baik. - Siddharta Gautama
5.20. Pikiran itu penting. Dirimu adalah apa yang kamu pikirkan. - Siddharta Gautama
5.21. Lebih baik menaklukan dirimu sendiri daripada memenangkan ratusan pertempuran. Kemenangan itu milikmu. Kemenangan itu tidak akan pernah bisa dirampas darimu, tidak oleh malaikat ataupun setan, surga ataupun neraka. - Siddharta Gautama
5.22. Mari kita bangun dan bersyukur: walau kita tidak belajar banyak hari ini, setidaknya kita belajar sedikit; jika tidak belajar sedikit, setidaknya kita tak sakit; dan jika ternyata kita sakit, setidaknya kita tak mati. Karena itu marilah bersyukur. - Siddharta Gautama
5.23. Seperti orang lain di alam semesta, kamu layak untuk mendapatkan cinta dan kasih sayang. - Siddharta Gautama
5.24. Aku tidak pernah melihat apa yang telah dilakukan, aku hanya melihat apa yang tersisa untuk diselesaikan. - Siddharta Gautama
5.25. Jangan berlebihan menilai apa yang kamu terima, apalagi iri dengan milik orang lain. Dia yang iri dengan milik orang lain sulit mendapatkan kedamaian batin. - Siddharta Gautama
5.26. Jangan tinggal di masa lalu, jangan bermimpi tentang masa depan, pusatkan pikiran pada saat ini. - Siddharta Gautama
5.27. Tak ada jalan menuju kebahagiaan. Kebahagiaan adalah jalannya. - Siddharta Gautama
5.28. Dengan orang-orang bodoh, tidak ada persahabatan. Lebih baik seseorang hidup sendiri daripada hidup dengan para lelaki egois, angkuh, pemberontak, dan kepala batu. - Siddharta Gautama
5.29. Dapatkan keselamatanmu sendiri. Jangan bergantung kepada orang lain. - Siddharta Gautama
5.31. Dia yang mencintai 50 orang mempunyai 50 rasa duka cita. Dia yang tidak mencintai siapapun tidak memiliki duka apapun. - Siddharta Gautama
5.32. Jangan berada pada masa lalu, jangan membayangkan masa depan, fokuskan pikiran pada apa yang ada hari ini. - Siddharta Gautama
5.33. Semua yang ada pada kita sekarang adalah hasil dari apa yang sudah kita pikirkan terdahulu. - Siddharta Gautama
5.34. Wanita di dunia ingin menunjukkan bentuk tubuh mereka, baik waktu berjalan, berdiri, duduk, ataupun tidur. Bahkan Ketika direpresentasikan ke dalam gambar, ia ingin memikat dan mencuri hati pria pujaan hatinya. - Siddharta Gautama
5.35. Kebaikan itu layaknya para petapa yang selalu muncul dalam kelompok. Sebuah prinsip yang baik tidak pernah sendirian di hati. - Siddharta Gautama
5.36. Satu-satunya kegagalan sesungguhnya dalam hidup adalah tidak menjadi yang terbaik yang kita tahu. - Siddharta Gautama
5.37. Aku terlahir ke dunia sebagai raja kebenaran demi keselamatan dunia. - Siddharta Gautama
5.38. Kamu tidak akan dihakimi karena kemarahanmu, kamu akan dihakimi oleh kemarahanmu. - Siddharta Gautama
5.39. Kebahagiaan datang ketika pekerjaan dan kata-kata Anda menjadi manfaat bagi dirimu dan orang lain. - Siddharta Gautama
6. KATA UCAPAN SELAMAT TERBARU TENTANG HARI RAYA WAISAK 2022
kataucapanselamatcg.blogspot.com mengucapkan Selamat Menyambut hari Raya Waisak 16 Mei 2022 Tahun 2566 BE. Semoga kita menjadi manfaat bagi diri kita dan orang lain, dan pada kesempatan "Buddha Purnima" mari bersama-sama bagikan kebajikan dengan damai seperti harta yang ditemukan dari bumi, maka kebajikan muncul dari perbuatan baik, dan kebijaksanaan muncul dari pikiran yang murni dan damai. Untuk berjalan dengan aman melalui labirin kehidupan manusia, seseorang membutuhkan cahaya kebijaksanaan dan bimbingan kebajikan.Selamat Menyambut hari Trisuci Waisak 16 Mei 2022 Tahun 2566 BE! semoga pada perayaan hari Buddha ini, kita bisa jalan menuju kebahagiaan. Karena Kebahagiaan adalah jalannya.
Temukan daftar selengkapnya dari kata ucapan selamat Trisuci Waisak terbaru berikut:
Baca:
Hari raya Waisak telah tiba, sambut detik-detik perayaannya dengan doa dan harapan bagi kita semua. Jangan memikirkan masa lalu, jangan memimpikan masa depan, konsentrasikan pikiran pada hari ini!
Apabila Anda memiliki pemikiran baru tentang kata-kata bijak dengan tema Waisak, silahkan bagikan ke kataucapanselamatcg.blogspot.com!!!
0 Response to "6 KUMPULAN KATA-KATA MUTIARA UCAPAN SELAMAT HARI RAYA WAISAK TERBARU 2022"
Posting Komentar